Jelang Lebaran, Harga Mete Naik

Kamis, 07/07/2011 00:12 WIB - Eko Sudarsono. 
WONOGIRI—Meski Lebaran masih kurang satu setengah bulan, harga mete mengalami kenaikan tajam. Biasanya mete matang harga berkisar Rp 60.000-an per kilogram, namun kini menjadi Rp 92.000 per kilogram. Bahkan, untuk bahan baku terpaksa impor dari Vietnam dan mendatangkan dari Kalimantan Selatan serta Sumbawa. Sulitnya mendapatkan bahan baku mete karena terlalu banyak hujan sehingga tidak berbuah.

Menurut salah satu pedagang mete, Suharni (40), warga Dusun Tukluk, Kerjo Lor, Ngadirojo, untuk kualitas biasa harga mete Rp 85.000 per kilogram. “Semenjak hujan terus-terusan banyak bunga jambu mete yang rontok sehingga gagal berbuah. Akhirnya bahan baku langka sementara permintaan terus naik karena sudah dekat dengan Puasa,” katanya, Rabu (6/7).
Oleh sebab itu tidak jarang, pesanan yang masuk sebesar satu ton hanya bisa dipenuhi beberapa kardus saja. Sehingga untuk menambal kekurangan, dia terpaksa membeli mete gelondongan dari Kalimantan dan Sumbawa, bahkan hingga mengimpor dari Vietnam. Mete-mete yang didatangkan tersebut, kemudian diolah terus dipasarkan dalam bentuk kemasan. “Mete belum dikupas dari Vietnam harganya Rp 17.000 per kilogram. Yang dari Sumbawa Rp 16.000 per kilogram. Kalau dari sini, biasanya mete dijual ke Solo. Ada juga pembeli dari Bandung dan Jakarta,” lanjutnya.
Langkanya bahan baku juga disampaikan pedagang lainnya, Siti (50) warga Dusun Kepyar, Desa Ngadirojo Kidul, Ngadirojo. Ia mengaku di rumahnya stok sudah kosong dan kini mulai mencari-cari bahan baku lagi.
“Sejak hujan tidak ada hentinya, mete sulit dicari. Tapi karena permintaan terus ada ya sebisa mungkin dicarikan bahan,” katanya.
Diperkirakan harga jual mete diperkirakan akan makin naik menjelang dekatnya Ramadan dan Lebaran.

Komentar